Lingkungan Anak

  1. Tantangan Lingkungan Anak dan Tanggung Jawab Orang Tua,

Untuk memberi gambaran mengenai bagaimana peran dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik dan membesarkan anaknya.Berikut adalah contoh-contoh bagaimana perkembangan usia anak membawa konsekuensi tanggungjawab yang lebih besar untuk “ngemong1

Legenda Yunani : Icarus 

Icarus-286x300Dalam mitologi Yunani, Daedalus, seorang inovator, ditugasi raja untuk menangkap mahluk setengah manusia setengah lembu. Bersama anaknya yang bernama Icarus ia menciptakan sayap agar bisa terbang. Bulu-bulu burung dikumpulkan dan dilekatkan dengan parafin kemudian disatukan dengan tubuh layaknya burung. Dalam perjalanan pulang ke Yunani, cuaca sangat bagus mereka menikmati penerbangan semakin tinggi agar tidak terkena kelembaban air sehingga membuat bulu mereka semakin berat.

 Icarus sangat menikmati penerbangan itu dan terbang semakin tinggi, namun ia lupa bahwa bulu-bulu burung itu dilekatkan dengan parafin yang mudah meleleh bila terkena panas. Maka, ketika Icarus terbang semakin tinggi parafin itu mulai meleleh dan sayap Icarus berantakan dan Icarus terhempas ke laut. Tinggal Daedalus mengumpulkan serpihan sayap sambil merenungi kematian putranya Icarus.

Legenda Icarus adalah contoh bagaimana tanggung jawab dan peran orang tua dalam melindungi dan mendidik anaknya. Banyak kasus dimana orang tua lalai menjalankan peran untuk mendidik dan melindungi anaknya. Seperti,

  • Anak yang jatuh di berbagai Mall di Jakarta dan Surabaya karena orang tua lalai Bocah di mallmemperhatikan dan membiarkan anak bermain sendiri diluar pengawasan orang tuanya yang asyik berbelanja.

  • Anak yang tertabrak kendaraan di jalan, tenggelam di sungai ketika bermain dengan temannya, atau berbagai kecelakaan diluar sepengetahuan orang tuanya adalah kejadian-kejadian yang banyak terjadi di Indonesia.

  • Connor (4.5 th) anak gitaris terkenal Eric Clipton meniru Superman dan meniru terbang dari apartemen lantai 53 di Manhattan appt. building. Kemudian Clapton membuat lagu ‘Tears in Heaven” Sebagian llirik dan foto Clitpn dan Conor bisa dilihat pada gambar berikut.

EC2-300x225Would you know my name
If I saw you in heaven
Will it be the same
If I saw you in heaven
I must be strong, and carry on
Cause I know I don’t belong
Here in heaven

  • Jessica Dubbrof adalah contoh lain bagaimana ayah, seorang instruktur pilot, JDmemaksakan kehendak untuk ketenaran anaknya yang masih berusia 9 tahun untuk mengemudikan pesawat Cessna 177B. Padahal usia menimum adalah 16 tahun untuk dijinkan menerbangkan pesawat. Baru saja pesawat lepas landas dari Cheyenne Airot, Cheyenne Wyoming pesawat itu kehilangan kendali dan menabrak gedung.

Seperti Daedalus yang meratapi kematian Icarus, demikian pula Mr Dubbrof yang luka parah meratapi kematian Jessica.

Berbagai contoh diatas telah memberi gambaran mengenai bagaimana tangung jawab dan peran orang tua dalam mendidik, mengawasi, dan menjaga serta memberi perlindungan kepada anaknya. Orang tua adalah lembaga pendidikan paling dini atau nuclear system bagi seorang anak sejak dari dalam kandungan hingga anak mulai berinteraksi ke sistem sosial yang lebih luas.

  1. Anak, Perubahan , dan Ekologi

     Ekologi adalah ilmu pengetahuan mengenai antar-hubungan organisme dan lingkungan mereka untuk manusia yang melibatkan konsekuensi bilogis, dan Psikologis, sosial, dan kultural process yang terjadi seiring perkembangan peradaban manusia. Perubahan ingkungan atau sosial terjadi dan dipengaruhi oleh kekuatan-keuatan seperti demografi, ekonomi, politik serta menjadi tantangan bagi manusia untuk beradaptasi.

      

    Pengembangan Anak dan Sosialisasi

    Sosialisasi adalah proses dimana individu memperoleh pengetahuan, keahlian, dan sifat-sfat karakter yang akan memungkinkannya berpartisipasi sebagai anggota kelompok dan masyarakat secara aktif.

Sosialisasi terjadi dimrumah dengan orang tua dan keluarga, di sekolah dengan guru dan siswa lain, dengan teman-teman di lingkungan rumah kediaman, di tempat kerja dengan teman sejawat dan pimpinan, dengan setiap anggota masyarakat melalui tatanana hukum dan sosial masyarakat.

Sosialisasi, termasuk parenting2 yaitu “nggulowentah” dan “ngemong” anak, bukan hanya membesarkan secara pisik, namun mengembangkan seluruh miliknya.

Sosialisasi adalah Proses Manusia yang Unik.

Meskipun tidak sepenuhnya saya harus setuju, karena binatang juga bisa berkomunikasi, namun Berns3 mengacu George Mad yang menjelaskan bahwa bahasa membedakan manusia dari binatang sehingga manusia mampu mengembangkan pikiran yaitu kemampuan untuk menalar, dan diri yaitu karakteristik seseorang yang membentuk perilaku. Itu pula alasan dan perilaku yang memungkinkan manusia melakukan internalisasi sikap dan perilaku orang lain.

Internalisasi adalah proses dimana perilaku eksternal yang terkendali diubah menjadi perilaku terkendali secara internal. Kemampuan manusia untuk mengatur sendiri emosi dan perilaku akan berkontribusi positif ke masyarakat dimana orang berharap mereka yang berinteraksi berperilaku sebagaimana seharusnya. Ones life affects another.

Sosialisasi adalah Proses Dinamis yang Saling Berhubungan Timbal Balik.

Sosialisasi dimulai sejak lahir hingga selama hidup manusia. Ini adalah sebuah hubungan timbal balik. Disamping proses itu saling mempengaruhi, juga proses dinamis yang selalu berubah sepanjang waktu.

Proses dinamis ini akan semakin rumit dan pelik selama ammsa perkembangan anak dan bisa mempengaruhi kompetensi perkembangan anak. Anak datang ke dunia dengan kebutuhan tertentu dan akan selalu berubah seiring denga usia perkembangan anak.

Biological factors

Perkembangan anak menghendaki perubahan perilaku orang tua untuk memenuhi kebutuhan anak seiring masa perkembangannya. Anak berperan dalam sosialisasi dirinya. Pada gambar tempak bagaimana hubungan timbal balik dalam proses dinamis timbal balik itu terjadi.

Perkembangan anak adalah hasil interaksi timbal-balik antara anak dengan agen sosial dan. Agen-agen sosial itu dipengaruhi oleh faktor-faktor bilogis, kehidupan sosial, dan tangan-tangan sosial. Tampak jelas bahwa lingkungan sosial akan sangat mempengaruhi perkembangan sosial anak.

Sosialisasi anak dengan lingkungannya secara timbali balim itu akan menghasilkan Quality of attchmnent.

Goodness of fit

Hasil-hasil Riset menunjukkan bahwa bayi lahir dengan temperamental yang berbeda-beda. Mereka berbeda secara psikologis dan segera menjadi bukti mengenai individual diffrences dalam tingkat aktivitas, merusak, dan beradaptasi terhadap situasi baru , mood, dan sebagainya.

Reaksi atau tangapan anak secara fisiologikal bisa dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu “easy” , “slow to warm up” , dan “difficult”. Bagaimana pemomong bereaksi terhadap tanggapan anak akan mempengaruhi proses sosialisasi. Bila ada “goodness of fit” atau kecocokan antara temperamental anak dengan pemomong maka sosialisasi akan berjalan dengan mudah dan enak. Sebaliknya bila terjadi ketidakcocokan antara temperamental anak dengan pemomongnya maka sosialisasi akan berjalan dengan tidak menyenangkan bagi keduanya.

Saya melihat bahwa pandangan dan hasil penelitian Chess & Thomas 1987 ini memberi gambaran mengenai situasi hubungan antara temperamental anak dengan pemomongnya di negara barat yang memiliki budaya dan filosofi berbeda dengan di belahan bumi lain, misal Jawa. Di Jawa, istilah ngemong berarti pemomong harus memahami anak dan membantu anak untuk menghilangkan sifat-sifat bawaan yang tidak baik dengan penuh kelembutan dan rasa. Olah hati dan olah rasa ada dalam proses bersosialisasi pada tahap ini. Pengendalian diri dan emosi pemomong besar sekali dalam tahap sosialisasi ini. Disini, peran ajar sudah mulai berjalan dan dilakukan oleh pemomongnya karena setiap orang tua Jawa selalu mempunyai gegayuhan agar anak kelak menjadi orang yang baik seperti citra yang menjadi gambaran orang tuanya Jawa pada umumnya yaitu menjadi manusia yang utama. Mungkin ini berbeda dengan keyakinan dan nilai bangsa barat yang mengutamakan otonomi dan kesamaan.

Hall

Ketika anak mulai besar hingga menjadi dewasa, sosilisasi itu berjalan terus dengan berinteraksi dengan lebih banyak orang lain dan lingkungannya. Juga,  ilmu pengetahuan, keahlian, sikap, sistem nilai, motif, kebiasaan, keyakinan, ketertarikan, moral, dan gagasan-gagasan diperoleh selama proses sosialisasi. Dengan demikian, dari sudut pandang kemasyarakatan, individu-ndividu bersosialisasi utuk menemukan pandangan Kumuh2hidup atau identitas sosial. Sedang dari sudut pandang personal, sosialisasi telah memungkin individu-individu untuk menemukan dirinya-potensi mereka, untuk tumbuh dan berkembang atau personal identity. Seorang anak yang besar dilingkungan pantai tentu berbeda dengan seorang anak yang besar di lingkungan pertanian dan pegunungan, apalagi dengan anak yang besar di lingkungan kumuh.

Sosialisasi Proses Intensional dan Nir-intensional

Banyak proses sosiliasi berupa intensional. Ketika seorang kaka memberitahu adiknya agar berbagi mainan dengan adiknya yang lebih kecil, maka ini adalah contoh sosialisasi intensional. Jadi bila orang dewasa dengan nilai tertentu dan ditunjukkan secara tegas kepada anak dan bila ini membawa konsekuensi kepada anak maka sosialisasi intensional mengambil peran.

Banyak sosialisasi terjadi secara spontan ditengah masyarakat tanpa pertimbangan tertentu untuk membagi pengetahuan atau nilai. Sosilisasi nir-intensional mungkni merupakan hasil dari keterlibatan dalam interaksi manusia atau observasi pada interaksi. Sebagai misal, seorang guru di kelas sering memperingatkan ata memberitahu muridnya mengenai sebuah kenegatifan, ini akan menajdi proses sosialiasasi bagi siswa yang lain meskipun dia tidak secara langsung berinteraksi dalam proses itu.

Orang Tua, Anak, dan Perubahan Sosial.

Sosilisasi adalah sebuah proses yang rumit. Semakin masyarakat berteknologi dan beragam, maka semakin anak-anak harus belajar untuk beradaptasi secara efektif dan semakin banyak agen-agen sosial dan pengalaman-pengalaman terlibat untuk berkontribusi dalam proses sosialiasasi sehingga lebih banyak waktu yang dibutuhkan.

Ketika perubahan sosial terjadi seperti perubahan dramatik teknologi dan ilmu pengetahuan lanjutan yang berakibat pada fluktuasi-fluktuasi ekonomi maka agaen-agen sosial terpengaruh. Contohnya adalah gencarnya marketing agent untuk memasarkan produk-produknya baik secara etis atau tidak melalui berbagai media pemasaran yang dikenal dengan marketing mix dan promotional mix. Anak-anak tentu akan terpengaruh secara langsung meskipun pengaruh itu akan menghasilkan ketidakpastian, termasuk ancaman terahadap keadaan keuangan keluarga.

Akibat lain daiam perubahan masyarakat adalah perubahan sistem nila anak yang mungkin berbeda dri sistem nilai orang tuanya.

Pengujian Sosialisasi dalam Konteks Ekologikal

Menurut Uri Brofnenbrenner dan Moris, kontek sosial dalam interaksi-interaksi individual dan pengalaman menentukan derajat dimana masing-masing individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka dan mengaktualisasikan potensi-potensi mereka.

Ecology melibatkan interelasi antara manusia dengan lingkungannya, termasuk konsekuensi proses psikologis, sosial, dan kultural sepanjang waktu. Menurut Brofenenbrenner’s bioecological theory, ada empat struktur dasar yaitu Microsystem, Mesosystem, Exosystem, dan Macrosystem, dimana hubungan dan interaksinya akan membentuk pola yang mempengaruhi pengembangan manusia.

Chronosystem

Chronosystems mempengaruhi ecological systems secara temporer, seperrti perubahan teknologi, kekerasan, dan penyalahgunaan obat-obatan. Maka, perubahan kecenderrungan sosial adalah:

  • Sociotechnology. Perubahan teknologi yang mempengaruhi perubahan sosial. Menurut Christopher Freeman4 dan Carlota Perez5, siklus Kondratiev6 tidak secara khusus menjelaskan fenomena ekonomi7 tetapi lebih merupakan ekspresi dalam ukuran ekonomi mengenai perubahan perilaku keseluruhan sistem sosial dan ekonomi serta seluruh sistem institusional dimana inovasi teknologi memegang peranan esensial untuk menstimulasi kegiatan ekonomi dan disebut sebagai techno-economic paradigm dengan empat kategori inovasi yang di-identifikasi oleh Freeman dan Perez sebagai berikut:

    • Incremental Innovations yang terjadi terus menerus pada setiap industri pada setiap negara pada skala yang berbeda-beda

    • Radical Innovations, yang mengenalkan produk atau proses yang sama sekali baru dan secara tak terduga berasal dari “Normal Trajectory” dari sebuah technologi

    • Systemic Innovations yang mempengaruhi teknologi dan berakibat pada beberapa cabang kegiatan ekonomi,.

    • Technological Revolutions yang mengubah sistem teknologi serta berpengaruh terhadap keseluruhan perilaku ekonomi.

  • Reconceptualization of social and individual responsibilities. Ideologi politik ataum perubahan ideologi politik seperti yang tengah terjadi pada bangsa Indoensia dewasa ini mempengaruhi kehidupan dan orientasi individual.

  • Mobile technology. Cellular technology dan cellular network memungkinkan setiap individu bisa berkomunikasi dengan siapa saja, kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja, dibelahan bumi mana saja. Ini adalah akibat dari Revolusi Teknologi yang mengubah seluruh sistem kehidupan dimana individu-individu ada didalamnya.

  • Globalism/Nationalism. Kondisi ekonomi dan the new world order yang digagas oleh kaum neoliberalism, telah memunculkan prjanjian-perjanjian yang membuat batas-batas negara seakan hilang karena perjanjian bebas tarif seperti CAFTA, NAFTA, OPEC, WTO.Perubahan ini tentu saja akan berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung kepada nilai da kehidupan individu.

  • Information intermediares. Global village sebagai akibat perkembangan dramatis teknologim informasi memungkinkan pengaruh langsung informasi melalui jaringan sosial internet, jairngan TV global, dan jaringan komunikasi global.

Sebagai konsekuensi logis, perubahan sosial terjadi demekian pula dalam perkembangan anak.

________________________

1Ki Hadjar Dewantara, Ngemong, Among, Ngempong.

2Davies, Martin (2000). The Blackwell encyclopaedia of social work. Wiley-Blackwell. p. 245. ISBN 9780631214519

3Berns M. Robert, Child, Family, School, Community, Thompson 2004,

4 Freeman, C. ed. Long Waves in the World Economy. London: Frances Pinter, 1984

5 Perez, C. “Microelectronics,Long Waves and World Structural Change: New Perspectives of Developing Countries.” World Development 13 (March 1985).

6Kondratiev, N.D. “The Long Waves in Economic Life.” Review of Economic Statistics (November 1935). Originally published in Russian in 1925

7Heikki Patomaki, The Long Downward Phase of the Capitalist World Economy:the Potential for Crises and Wars: Three Scenarios for the Change of Global Governance, on line 23 July 2005,http://www.global-economy.info/Capitalist_World_Economy_Long_Downward_Phase.htm